Selasa, 31 Maret 2015

Silaturrahmi

Silaturrahmi itu dapat memanjangkan umur dan juga dapat melancarkan/memperbanyak  jalannya Rejeki , dan juga dapat menambah kenalan dengan orang-orang yang alim dan sholeh.

Ada satu riwayat : ada seorang lelaki dia mendapatkan amanah (menitip) Emas berlian, namun lama kelamaan saorang yang di amanahi emas berlian itu meninggal dunia (wafat), ketika orang yang menitipkan emas berlian itu datang ke rumahnya hanya ada anaknya, karena yang di amanahi emas berlian itu sudah meninggal, maka anaknya berkata “ saya tidak tau menau tentang Emas berlian itu karena saya sangat sibuk sekali” karena kebingungan dengan emas berlian yang tidak dia dapatkan karena yang di amanahin sudah meninggal dan anaknya tidak tau, maka si pemilik Emas berlian itu akhirnya datang kepada Waliyullo (seorang wali Alloh) Malik bin Dinar, lalu malik bin Dinar berkata kepada pemilik Emas berlian yang kebingungan itu “kamu nanti malam jumat tengah malam datang saja ke tempat antara Yamani dan makam Nabi Ibrahim AS, jika orang yang sudah meninggal itu menjawab (ada di situ) maka dia termasuk Orang Mukmin yang baik dan akan masuk Surga”

Lalu sang pemilik Emas berlian itu pada tengah malam jumat datang ke tempat Yamani dan makam Nabi Ibrahim, katika di panggil-panggil maka arwah orang yang di amanhin emas berlian itu tidak menjawab. Maka sang pemilik Emas berlian itu kembali ke Malik bin Dinar, maka malik bin Dinar berkata “innaalillahi wa inna lillahi Roji’un, ternyata orang yang kamu amanahin Emas berlian itu celaka, ahli Neraka naudzubillah, sekarang begini saja wahai pemilik Emas berlian sekarang kamu berangkat saja ke negara Yamanterus panggil orang yang kamu amanahin Emas berlian itu.

Ketika sang pemilik emas itu ke negara yaman dan memanggil orang yang di titipi Emas berlian itu ternyata benar dia menjawab, terus sang pemilik emas itu menanyakan emasnya dimana “di kubur di dalam rumah saya” kata lelaki yang di amanahin Emas itu.

“Terima kasih” kata sang pemilik emas ‘tapi ngomong-ngomong kenapa kamu berada di sini, bukankah kamu orang yang baik dan tidak pernah melakukan dosa besar/fasek??”

Lalu si lelaki yang di amanahin Emas itu berkata “ iya memang saya tidak pernah berbuat maksiat ataupun Dosa bessar/fasek namun ada satu Dosa yang belum sempat saya bertobat sebelum meninggal”

‘apa itu?” tanya sang pemilik Emas karena iba dengan lelaki yang di amanahin Emas itu.

“saya telah meninggalkan saudara kandung perempuan saya (adik perempuan), tolong sampaikan permintaan maaf saya kepadanya” kata san lelaki yang di amanhin Emas itu yang sudah meninggal.

Lalu sang pemilik Emas itu datang ke rumahnya dan menggali Emasnya yang di kubur di dalam rumah lelaki yang di amanahin Emas berlian itu, dan ternyata masih utuh tak berkurang sedikitpun karena memang lelaki itu orang yang alim soleh dan baik.

Sebagai rasa syukur dan terima kasih maka sang pemilik Emas berlian itu mendatangi saudara perempuan lelaki yang di amanahi emas berlian yang sudah meninggal itu, lalu lalu sang pemilik emas itu menceritakan semua kejadian yang dia alami oleh lelaki yang di amanahi Emas (saudara perempuan itu, maka si perempuan itu menangis  dan mengampuni semua dosa-dosa saudara lelakinya yang telah meninggal itu.

 Dan sang pemilik Emas itu memberikan sebagian Emas berliannya kepada perempuan itu sebagai rasa terima kasih kepada saudar lelakinya yang telah memenuhi amanah Emas berliannya, lalu pergi.

Ketika sang pemilik Emas itu ke negara Yaman dan memanggil Lelaki yang di amanahi Emas itu tidak ada menjawab. Lalu pada tengah malam jumat sang pemilik Emas itu pergi ke Yamani Makah lalu  memanggil Lelaki yang di amanahi Emas itu, dan lelaki itu menjawab.

Pada kesimpulannya Arwah yang masuk surga akan di Kumpulkannya di Negara Mekah mukaromah, sedangkan Arwah yang masuk Neraka maka di kumpulkannya di Negara Yaman.

 Wawllohua’lam bi murodihi

Pengetahuan Tentang PUASA

Puasa   itu  adalah  mengeka / menahan  dari  perkara  atau  perbuatan  yang  dapat  membatalkan  (merusak)  Puasa,  dengan  Niat.  Bukan  saja  hanya  menahan  diri  dari  lapar  dan  haus,  namun  juga  harus  menahan  dari  baik  itu  lisan,  mata,  hati,  dan  anggota  tubuh  kita  yang  lainnya  dari  hal-hal  yang  dilarang  oleh  agama begitu  juga  dari  hal-hal  yang  dapat  membatalkan / merusak  Puasa  itu  sendiri.
نَوَيتُ صَومَ غَدٍعَن اَدَاءِفَرضِ شَهرِرَمَضَانِ هَذِهِ السَنَةِ لله تَعَال
Aku berniat Puasa wajib bulan Ramadhan pagi-pagi, tahun ini karena Alloh yang maha Tinggi
 Waktu  berpuasa  Sudah  di tentukan  di waktunya,  yaitu  seluruh  siang  hari ( dari  pajar / Imsak  sampai  Adzan Magrib).

SYARAT-SYARAT  WAJIB PUASA
Syarat  wajib  puasa.  adalah  orang  yang  diwajibkan  menunaikan  ibadah  puasa  selama  bulan  Ramadhan / Bulan  puasa  sepenuhnya,  apabila  Orang  yang  diluar (selain)  syarat  di Bawah  ini  maka  tidak  diwajibkan  Berpuasa  (tidak berdosa apabila dia tidak menunaikan ibadah Puasa).
1.         Beragama Islam.
2.         Baligh / Dewasa / Tamyiz ( menurut  agama  Islam  Baligh  itu   adalah  laki-laki & perempuan  yang  usianya  di atas 15 tahun,  atau  pernah  mimpi  bersetubuh dan sejenisnya (mimpi basah)  atau  pernah  mastrubasi,  atau  Haid (perempuan) meskipun  berusia  9  tahun.
3.         Sehat  akal / pikiran,  maka  tidak  diwajibkan  Berpuasa  kepada  Orang  yang  tidak  berakal / tidak  waras,  sakalor / apilepsi / ayan,  pingsan  berbulan-bulan  ( koma, atau tertidur bertahun-tahun, seperti ashabul kahfi dan sebagainya ).
4.         Kuat  untuk  berpuasa,  akan  tetapi  apabila  sakit  dan  tidak  kuat   berpuasa,  maka  di  pebolehkan  Tidak  berpuasa ( dengan syarat jangan terang-terangan )  mempublikasikan,  makan  atau  minum di  tempat umum,  dan wajib di Qodho / ganti / dibayar  pada   Bulan  berikutnya,  sebelum  masuk  bulan  Ramadhan  lagi.  bagi ibu  yang  mengandung  atau  menyusui  juga  di  perbolehkan  untuk  tidak  berpuasa.

KEWAJIBAN BAGI ORANG YANG BERPUASA
1.                 Berniat  di malam  hari (Niat Puasa Wajib  hanya  boleh  dilakukan  mulai  dari  adzan  Magrib  sampai  waktu  Imsak ).
2.                 Menjauhi / menahan  akan  makan  dan  minum (Haus  dan  Lapar ).
3.              Menjauhi  jima’ (bersetubuh / hubungan  intim  halal ) ketika  sianghari ( pada    saat  waktu  berpuasa,  ataupun hal-hal  yang  menyebabkan mastrubasi / klimas.  Maka  batal  puasanya, kecuali mimpi basah.
4.              Mancegah  atau  menjauhi  hal-hal  yang  bisa  memancing / menyebabkan  akan  muntah.  Karena  muntah  dapat  membatalkan  Puasa.
5.                 Menggunjing / Gosip (membicarakan tentang orang lain, yang  jika orang itu mengetahuinya  maka dia akan marah), memang  hal  ini  tidak  menyebabkan  batalnya  Puasa, namun  hanya  membatalkan  pahalanya dari  Puasa  kita.  Memebicarakan  ke burukan  orang  lain  yang  nyata  itu  juga  hukumnya  Haram,  namun  jika  membicarakan  keburukan orang  lain  yang  belum / tidak nyata  maka  itu  Hukumnya  Fitnah ( dan Fitnah  lebih kejam daripada Pambunuhan ).

10 HAL YANG DAPAT MEMBATALKAN PUASA
 1.     Makan  atau  minum  pada  waktu  berpuasa  dari  mulai  Imsak  sampai  adzan  Magrib  (sepanjang hari). Walaupun hanya secuil, atau setetes air,  apabila  dia  ingat / sengaja, maka  puasanya  batal.  Namun  jika  dia  lupa  maka  tidak  batal  puasanya,  walaupun  sampai  dia  merasa  kenyang.  Begitupun  jika  dia  di paksa  orang  lain  untuk  makan, minum,  maka  puasanya  tidak  batal.  Namun  semuanya  kembali  kepada  diri  kita  sendiri  apakah  ikhlas  atau  tidaknya.  Karena  hanya  Alloh  yang  mengetahui  apapun  yang  ada  dalam  hati  kita.2.     Memasukan  sesuatu / benda  ke dalam  lubang  yang  nembusnya  ke perut.  Seperti  lubang  anus,  lubang  kemaluan,  Hidung, mulut,  telinga.3.     Memasukan  sesuatu  ke Lubang  kemaluan / depan,  ataupun  Lubang anus.
 4.     Sengaja  muntah,  atau  melakukan  hal / perbuatan  yang  membuat  dia  bisa  muntah.5.     Berhubungan  intim  / suami  isteri  pada  saat  sedang  berpuasa.6.     Mastrubasi  ( sengaja  mengeluarkan  sperma  dengan  alasan / cara apapun,  seperti  melihat,  mendengar,  menyentuh  sesuatu  yang  dapat  memicu  Nafsu / syahwat / birahi.
7.     Haid  (datang bulan bagi wanita) apabila  sedang  puasa  maka  batal  puasanya,  haram  jika  meneruskan  puasanya   dan  wajib  diganti  Bulan  berikutnya (Qodo) sebelum  masuk  kembali  Bulan  Ramadhan.8.     Nifas ( haid  yang  lebih  dari 15 hari  maka  itu  adalah  niFas).
9.     Melahirkan.
10.    Murtad  kaluar  dari  Islam  ( baik itu dengan ucapan, isyarat, niat / hati, dll
)


SUNAH

Sunnah  ( kata  yang  di ambil  dari  kata  Sunnaturrasul, berasal  dari  kata  sunan  yang  artinya  garis ) dalam  Islam  mengacu  kepada  sikap,  tindakan,  ucapan  dan  cara  Rasulullah  menjalani  hidupnya  atau  garis-garis  perjuangan  / tradisi  yang  dilaksanakan  oleh  Rasulullah.  Sunnah  merupakan  sumber  hokum  kedua  dalam  Islam,  setelah  Al-Quran.  Narasi  atau  informasi  yang  disampaikan  oleh  para  sahabat  tentang  sikap,  tindakan,  ucapan  dan  cara  Rasulullah  disebut  sebagai  hadits.  Sunnah  yang  diperintahkan  oleh  Allah  disebut  Sunnatullah.
Karena  Hukum  Agama  Islam  bersumber  dari  4 Sumber,  yaitu,  al-Quran,  Hadist,  Ijma’ Ulama  dan  kiyai.  Namun  Hukum  dalam  Agama  Islam  terbagi  menjadi  5  Level.  Yaitu :
o   Wajib . wajib  adalah  apabila  di lakukan  atau  di jalankan   sesuai  syarat  dan  rukunnya,  maka  akan  mendapatkan  Pahala,  namun  apabila  di tinggalkan  atau  diabaikan,  maka  akan  mendapatkan  Dosa.

o   Sunnah.  Sunnah  adalah  apabila  dilakukan  atau  dijalankan  sesuai  syarat  dan  rukunnya  maka  akan  mendapatkan  pahala,  namun  apabila  ditinggalkan  atau  diabaikan,  maka  tidak  akan  mendapatkan  Dosa,  namun  ada  keterangan  yang  menyatakan  apabila  dalam  seumur  hidup  tidak  pernah  melakukannya,  maka  tetap  saja  orang  itu  Berdosa.  Maka  minimal  dalam  seumur  hidup 1x  melakukannya.

o   Mubah / wenang.  Mubah  adalah  tidak  akan  mendapatkan  pahala  ataupun  Dosa,  baik  itu  dilakukan  ataupun  ditinggalkan.  Namun  ada  keterangan  yang  menyatakan  bahwa  sesungguhnya  semua  amal  perbuatan  tergantung  akan  niatnya,  maka  apabila  melakukan  hal  yang  mubah  dengan  niat  yang  baik  dan  sesuai  syarat  dan  rukun  Agama,  maka  hal  mubah  itu  bisa  menjadi  pahala,  begitupun  sebaliknya  jika  melakukan  hal  yang  mubah  dengan  niat  buruk  maka  itu  menjadi  Dosa.

o   Makruh.  Makruh  adalah  kebalikannya  dari  Sunnah,  maka  hukum  dan  ketentuannya  juga  sebaliknya  dari  Sunnah.

o   Haram.  Haram  juga  sebaliknya  dari  Wajib.

Sunah  juga  adalah  pahala  tambahan  dan  menyempurnakan  dalam Ibadah,  sunah  akan  di beri  pahala  apabila dikerjakan / dilakukan.  Dan  tidak  dosa  ( disiksa ) apabila  ditinggalkan / tidak  dilakukan.
SUNNAH  DALAM  PUASA
1.     Cepat-cepa  berbuka  puasa  apabila  sudah  yakin  Adzan  Magrib ( masuk waktu Magrib )  suruf  matahari.
2.     Mengakhir-akhir  makan  sahur ( mendekati  waktu  Imsak ).
3.     Menjauhi  ucapan   bohong,  dan  ucapan  yang  tidak  baik  menurut  Agama  islam  ( seperti  menyakiti  orang  lain,  menggunjing,  gossip,  berkata  kasar  dll.  Baik  itu  dengan  suara,  perkataan,  mata,  hati  dll


HARI-HARI YANG HARAM  BERPUASA

Berikut  adalah  hari-hari  yang  dimana  hari  itu  haram  untuk  berpuasa.
1.                    Hari  raya  Idul  fitri  ( tanggal 1 Syawal).
2.                    Hari  raya  Idul  Adhha ( Lebaran Rayagung ) tanggal 10  Bulan  haji ( dzulhijjah ).
3.                    Tanggal  11, 12, 13 Bulan  haji  ( H+1, H+2, H+3  setelah  Idul  Adhha )  Hari Tasyrik.
Selain  hari-hari  di atas  tersebut,  ada  pula  waktu  dimana  umat  Islam  dianjurkan  untuk  tidak  berpuasa,  yaitu  ketika  ada  kerabat  atau  teman  yang  sedang  mengadakan  pesta  syukuran  atau  pernikahan.  Hukum  berpuasa  pada hari  ini  bukan  haram,  melainkan  makruh,  karena  Allah  tidak  menyukai  jika  seseorang  hanya  memikirkan  kehidupan  akhirat  saja  sementara  kehidupan  sosialnya  ( menjaga  hubungan  dengan  kerabat  atau  masyarakat )  ditinggalkan.
عَنْ أَبِي مُرَّةَ مَوْلَى أُمِّ هَانِئٍ أَنَّهُ دَخَلَ مَعَ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو عَلَى أَبِيهِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ ، فَقَرَّبَ إِلَيْهِمَا طَعَامًا ، فَقَالَ : كُلْ . قَالَ : إِنِّي صَائِمٌ . قَالَ عَمْرٌو : كُلْ ، فَهَذِهِ الأَيَّامُ الَّتِي كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْمُرُنَا بِفِطْرِهَا ، وَيَنْهَى عَنْ صِيَامِهَا . قَالَ مَالِكٌ : وَهِيَ أَيَّامُ التَّشْرِيقِ . صححه الألباني في صحيح أبي داود .
Dar i  Abi  Murrah  Maula  ( bekas  budak )  Umi  Hani,  Bahwa  ia  bersama  Abdullah  bin  Amr  dating  kepada  ayahnya  Amru  bin  Ash,  Maka  disuguhkanlah  kepada  mereka  berdua  makanan.  Beliau   (Amr bin Ash ),  “Makanlah”.  Beliau ( Abdullah  bin  Amr )  menjawab, “Aku  sedang  puasa”. Maka  Amr  bin  Ash  berkata, “Makanlah,  karena  hari  ini  adalah  hari  dimana  Rasulullah  shallallohu  ‘alaihi  wasallam  memerintahkan  kita  untuk  berbuka   ( makan )  dan  melarang  dari  berpuasa  pada  hari  ini”.  Malik  berkata, “( yang  dimaksud )  Itulah  hari-hari  tasyriq”.
Selain  hari-hari  di atas,  masih  ada  juga  hari  dimana  haram  untuk  berpuasa  seperti yang  akan  saya  sampaikan  di bawah  ini  :
* Puasa  sehari  saja  pada  hari  JumatPuasa  ini  haram  hukumnya  bila  tanpa  didahului  dengan  hari  sebelum  atau  sesudahnya.  Kecuali  ada  kaitannya  dengan  puasa   sunnah  lainnya  seperti  puasa  sunah  nabi  Daud Maka  bila  jatuh  hari  Jumat  giliran  untuk  puasa, maka   boleh  berpuasa. Namun  untuk  ini  Sebagian  ulama  tidak  sampai  mengharamkannya   secara  mutlak,  namun hanya  sampai  makruh  saja.  Saya  juga  sempat  bertenya  kepada  guru  ngaji  saya  tentang  hal  ini,  dan  Guru  ngaji  sya  menjawab  “ makruh,  sebaiknya  jangan  saja  berpuasa  sehari  harus  ada  temannya”.
* Puasa  pada  hari  Syak  ( Ragu / tidak  yakin,  hanya  mengira-ngira )  Hari  sya adalah  tanggal  30  Sya‘ban  bila  orang-orang  ragu  tentang  awal  bulan  Ramadhan  karena  hilal  ( bulan )  tidak  terlihat.  Saat  itu  tidak  ada  kejelasan   apakah  sudah  masuk  bulan  Ramadhan  atau  belum.  Ketidak-jelasan  ini  disebut  syak.  Dan  secara  syar‘i  umat  Islam  dilarang  berpuasa  pada  hari  itu.  Namun  ada  juga  yang  berpendapat  tidak  mengharamkan  tapi  hanya  memakruhkannya  saja.
6. Puasa  SelamanyaDiharamkan  bagi  seseorang  untuk  berpuasa  terus  setiap  hari.  Meski  dia  sanggup  untuk  mengerjakannya  karena  memang  tubuhnya  kuat.  Tetapi  secara  syar‘i  puasa  seperti  itu  dilarang  oleh  Islam.  Bagi  mereka  yang  ingin  banyak  puasa,  Rasulullah  SAW  menyarankan  untuk  berpuasa  seperti  puasa  Nabi  Daud  as,  lalu  di tambah  dengan  Puasa  Senin-Kamis.
7. Wanita  haidh  atau  nifas,  atau  yang  melahirkan.  Wanita  yang  sedang  mengalami  haidh  atau  nifas  diharamkan  mengerjakan  puasa.  Karena  kondisi  tubuhnya  sedang  dalam  keadaan  tidak  suci  dari  hadats  besar.  Apabila  tetap  melakukan  puasa,  maka  dia  berdosa.  Bukan  berarti  mereka  boleh  bebas  makan  dan  minum  sepuasnya.  Tetapi  harus  menjaga  kehormatan  bulan  Ramadhan   dengan  bersembunyi  apabila  dia  makan-minum,  karena  Alloh  maha   mengetahui.  dan  dia memiliki  kewajiban  menggantinya  di hari  lain.
8. Puasa  sunnah  bagi  wanita  tanpa  izin  suaminya.  Karena  Seorang  isteri  bila  akan  mengerjakan  puasa  sunnah,  maka  harus  meminta  izin  terlebih  dahulu  kepada  suaminya.  Bila  mendapatkan  izin,  maka  boleh  lah  dia  berpuasa.  Sedangkan  bila  tidak  diizinkan  tetapi  tetap  puasa,  maka  puasanya  haram  secara  syar‘i.  Dalam  kondisi  ini  suami  berhak  untuk  memaksanya  berbuka  puasa.  Kecuali  bila  telah  mengetahui  bahwa  suaminya  dalam  kondisi  tidak  membutuhkannya.  Misalnya  ketika  suami  bepergian  atau  dalam  keadaan  ihram  haji  atau  umrah  atau  sedang  beri‘tikaf.   Rasulullah SAW  bersabda  “Tidak  halal  bagi  wanita  untuk  berpuasa  tanpa  izin  suaminya  sedangkan  suaminya  ada  dihadapannya.  Karena  hak  suami  itu  wajib  ditunaikan  dan  merupakan  fardhu  bagi  isteri,  sedangkan  puasa  itu  hukumnya  sunnah.  Kewajiban  tidak  boleh  ditinggalkan  untuk  mengejar  yang  sunnah.
Dan  barang  siapa  yang  melakukan  Hubungan  intim ( bersetubuh  suami+istri ) pada  saat  berpuasa / siang hari dengan  sengaja  pada bulan  Ramadhan,  maka  mereka Wajib  ( Qodho ) ganti  puasa  pada  Bulan  berikutnya  dan  juga  wajib  denda  ( kiparat )  Kiparatnya  adalah  memerdekakan Abid ( budak ) namun apabila tiak ada abid, maka wajib berpuasa  2 bulan non stop tanpa ada selingan (tanpa henti-henti)  namun apabila tidak kuat/tidak tahan berpuasa 2 bulan tanpa henti, maka wajib sodaqoh makanan kepada 60 orang miskin satu mud per orang miskinnya. ( satu mud= satu kali Zakat fitrah)
Dan barang siapa yang  meninggal ketika masih punya hutang puasa  Ramadhan (qodho) yang belum lunas   maka harus  mensodaqohkan bagi  ahli warisnya perharinya  satu  Mud/liter,  jumlah  Mud tergantung  jumlah  puasa  yang  di  tinggalkan  ( bocor )  nya,  yang  di sebut  Pidjah.
Adapun  untuk  Orang  yang  pikun aki-aki / kakek  ( untuk lelaki ),  nini-nini / nenek  ( untuk wanita ),  dan  juga  untuk  Orang  yang  sakit  ( yang sudah tidak diharapkan  lagi  akan  kesembuhannya  secara  Logika / akal  sehat,  apabila  dia ( orang  yang  pikun / yang sakit ) tidak  kuat  untuk  berpuasa,  maka  di wenangkan  baginya  ( boleh  tidak  berpuasa )  akan  tetapi  wajib  bayar  pidjah  satu  Mud  ( liter ) beras / hari  yang  tidak  puasanya.
Adapun  bagi seorang wanita yang sedang mengandung/menyusui, apabila dia tidak puasa karena takut akan berpengaruh kepada janinnya, atau takut air susunya hambar apabila berpuasa, maka dipebolehkan tidak puasa, tapi wajib di qodho  )diganti puasanya di bulan berikunya ) dan juga wajib bayar kiparat ( denda ) satu Mud )  liter ) per harinya.
Tapi jika tidak puasa karena takut rusak dirinya sendiri )karena sedang mengandung/menyusui)  maka dia hanya wajib Qodho saja, tidak wajib bayar kiparat.  Bbbegitupun dengan pada saat  ketika  bepergian  jauh   (tujuan/niat yang baik dan di perbolehkan menurut hokum syara’/agama) maka dia boleh tidak berpuasa, akan tetapi wajib di qodho.
Meskipun  puasa  adalah  ibadah  yang  sangat  baik  setelah  Shalat,  namun  puasa   sendiri  adalah  salah  satu  rukun  Islam,  yang  jika  berurutan  adalah  sebagai  berikut :
1.     Membaca 2 kalimah Syahadat
2.     Melakukan shalat
3.     Mengeluarkan Zakat
4.     Puasa di Bulan Ramadhan ( puasa wajib )
5.     Menuanaikan ibadah Haji
Puasa  wajib  memang  hanya  dilakukan  pada  bulan  Ramadhan,  bulan  Suci  yang  di Wajibkan  bagi  semua  umat  Islam  dengan  syarat  dan  ketentuan-nya.   Betapa  banyaknya  puasa  Sunnah  yang  di  anjurkan  ( di bolehkan ) oleh  Agama  islam  kapanpun  dan  dimanapun.  Namun  ada  beberapa  hari / waktu  yang   dimana  di Makruhkan  bahkan  di haramkan,  jadi  apabila  Muslim  melakukan  puasa  pada  hari  yang  di haramkan  Puasa,  makan  selain  tidak  mendapatkan  pahala,  malah  akan  mendapatkan  dosa  (siksa ),  disitulah  kita  sebagai  Muslim  harus  selalu  mengetahui  aturan  syarat  dan  ketentuan  dalam  melakukan  Ibadah  apapun. Karena  ibadah  yang  asala-asalan  hanya  akan  mendapatkan  capek-nya  saja  tanpa  di  terima  amal  ibadahnya. “wallohu a’lam”

PUASA – PUASA SUNNAH
Puasa  sendiri  ada  yang  wajib  seperti  puasa  di  bulan  Ramadhan.  Namun  ada  juga  puasa  yang  Sunnah  seperti  : 
puasa  setiap  pertengahan  Bulan-bulan  Islam  3 Hari.
setiap  awal  Bulan  Rojab dan  awal  Bulan  Mulud ( Jumandi Awal ).
setiap Hari senin ( karena Hari kelahiran Nabi Muhammad, sebagai Rasa syukur dan mengharap berkah dari nabi yang paling Muliya dari semua ciptaan Alloh ).
Hari kamis ( karena pada Hari Kamis semua amal perbuatan kita akan di serahkan setiap hari Kamis ke lauh Mahfuzd ).
Puasa  awal  Bulan  Syawal 6 Hari ( untuk menggenapkan Puasa Ramadhan kita agar menjadi 1 Tahun, karena puasa Ramadha pahalanya 10x lipat,  maka menjadi 30 + 6 x 10 = 360. Namun semuanya itu rahasia Alloh, hanya Alloh dan Rasulnya yang mengetahui semua). Ada  juga  puasa  nabi  Daud, dengan 1 hari puasa, 1 hari tidak puasa, dan seperti itu seterusnya. Dan masih banyak  lagi  puasa-puasa  sunnah  yang  belum  sempat  saya  tuliskan  di  artikel  blog  kali  ini. Mohon  maaf.

PUASA SUNNAH / SUNATNYA PUASA

Puasa sunah adalah puasa yang tidak di wajibkan (apabila dilakukan akan mendapatkan pahala dan hikmahnya, namun apapbila tidak di lakukan maka tidak berdosa/tidak akan di siksa di akhirat nanti, kecuali dala seumur hidup belum pernah melakukannya meskipun sekali saja). “wallohu a’lam bi murodihi”.
Adapun puasa-puasa Sunah akan saya share ke Sahabat Aslam bagi yang belum mengetahuinya, namun apapbila sahabat Aslam telah mengetahuinya, atau saya ada kesalahan mohon mengingatkan saya lagi, karena perbedaan adalah Rahmat tergantung kita yang menyikapinya J.
1.     Sunah berpuasa 6 hari di Bulan Syawal, lebih apdolnya dimulai dari tgl 2 Syawal (sehari setelah hari Raya Idul Fitri), menurut Guru ngaji saya yang sekarang sudah Al marhum  Bulan Ramadhan adalah bulan yang dimana apabila kita berpuasa maka semua pahalanya akan di kali sepuluh kali lipat, termasuk puasa kita biasanya Bulan Ramadhan/puasa kita seringnya 30 hari (30x10=300) hari kita puasa, namun apabila di tambah dengan 6 hari puasa di Bulan Syawal (istilah bahasa orang Sunda Nyawalan) maka penghitungannya (30 puasa Ramadhan x10 lipat =300+ 6 hari puasa Syawal x10 =60, maka 360 hari kita puasa jika di jumlahkan dengan puasa syawal & Ramadhan) maka genaplah kita puasa setahun pahala dan hikmahnya jika kita puasa Syawal juga.
2.     Di Sunahkan juga berpuasa setiap tanggal 8 & 9 di Bulan Haji (Bulan Dzulhijah), yang dinamakan Puasa Tarwiyah dan puasa Arofah.
3.     Dan di sunahkan juga berpuasa di setiap tanggal 9 & 10 Bulan Muharrom yang sering di Sebut Puasa Tasu’a & Puasa Asyuro.
4.     Dan di sunahkan juga berpuasa di setiap bulan Rojab, Sya’ban dan bulan lainnya bulan-bulan islam, dan di hari senin & kamis kecuali hari Tasyrikh hari yang di haramkan untuk Orang Islam berpuasa yaitu hari Idul fitri, dan hari Idul Adha ke 1 & hari Idul Adha ke 2.
Demikian yang dapat saya Share untuk menambah Ilmu pengetahuan tentang Agama Islam, mari kita berbagi ilmu pengetahuan Agama Islam agar kita selalu menjadi Umat yang berbakti bagi nusa bangsa dan Agama. “Amin”


Sumber tulisan dari Pesantren Al-Munawwaroh & kitab Irsyadul Anam , Safinatun-najjah, parukunan Arsyad al-Banjari, Riyadul badi’ah dll