Sabtu, 28 Maret 2015

Siapakah Ahlusunnah wal jama’ah?



Secara   sederhana yang  membuat  kaum  ahlusunnah  wal  jamaah  (aswaja) di  kalangan  Nahdiyin  atau NU ( Nahdatul  ulama)  begitu  unik  dan  istimewa  diantara  golongan  lain  yang  juga  mendaku  sebagai  penganut  aswaja,  yaitu  pada  metode  yang   digunakannya  dalam  istinbath  al ahkam. Dalam NU, segala  kelengkapan  (alat) dalam  proses  perumusan  keputusan  hukum  Agama,  dimanfaatkan  semaksimal  mungkin,termasuk  ushul al-fiqh, qawa’id al-fiqh dan hikmat al-tasyri.
Sementara  sebagian  kecil  golongan  hanya  menggunakan  istinbath  sari  ( pengambilan langsung dari dalam naqli  )  namun  tidak  memandang  penting  penggunaan  alat-alat  sebagaimana  yang  bisa  NU  lakukan.  Sebagian  lagi  ada  yang  memunculkan  gagasan  islaf  ( meniru kaum salaf )  hingga  ke  masa  sebelum  pembentukan  mazhab  fiqh,   sebagain  upaya  penghayatan  kembali  masa  kejayaan  khulafa  al-rasyidin.
Satu  hal  juga  perlu  digarisbawahi  bahwa  kalangan  sunni  ( sebutan kaum ahlusunnah wal jama’ah )  dalam  menunaikan  ritual  Agama  adalah  dengan  menganut  satu  dari  mazhab  empat (4) : imam Hanafi, Imam Maliki, Imam Syafi’i, dan Imam Hanbali.  Sementara  dalam  bidang  akidah,  kalangan  Sunni mengikuti  Imam Abu Hasan al-asyari  dan  Imam  al-Maturidi.
Namun  terlepas  dari  apa  yang  memotivasi  masing-masing  kalangan  atas  metoda  atau  cara  yang  digunakan  dalam  istibath,  bagian  ini  hanya  akan  mengupas  landasan  yang  biasanya  dijadikan  kalangan  NU  mengapa  menganut  ahlusunnah wal jama’ah.  Salah  satu  Hadist  yang  diriwayatkan  at-Tabrani  di  bawah  ini  adalah  contohnya  :
قَلَ رَسُولُ الله صَلَّ الله عَلَيهِ وَسَلَّم : والذئ نفس محمّد بيده لتفترق امّتي على ثلاث وسبعين فىرقة فواحدة فى الجنَّة وثنتان وسبعون فى النَّار. قِيلَ منهم يَا رَسُولَ الله ؟ قَال : اَهْلُ السُّنَةِ وَالْجَمَاعَة. رواه الطبرنى
Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda : Demi Dzat, yang jiwaku ada dalam genggaman-nya, umatku akan pecah menjadi 73 golongan, satu masuk Surga dan 72 masuk neraka. Seorang sahabat bertanya, siapa itu ya Rasul-الله ? jawab Nabi : ia adalah golongan Ahlusunnah waljamaah. H.R at-Thabrani.
Pertanyaan  yang  mencuat  kemudian  adalah,   siapakah  golongan  yang  termasuk  Ahlusunnah wal jama’ah.  Jawaban  untuk  hala  ini  bisa  kita  temukan  dalam  hadist  nabi  yang  lain.  Seperti  yang  bisa  kita  telusuri  dalam  kitab  al-milal wa an-nihal,  juz  1  halaman  13 :
وقال ايضا : " ستفترق امتى علاثلاث وسبعين فرقة الناجية منها واحدة والباقون هلكى " قِيل : ومن النَّجسة؟  قال "اهل السنَّة والجماعة " . و قيل : وما السنة والجماعة  قال ما انا عليه اليوم واصحابى "
Rosul الله shalalahu alaihi wasallam  bersabda : Umatku akan pecah menjadi 73 golongan. Satu (1) selamat (masuk surga) dan lain-nya Rusak (masuk neraka)  sahabat bertanya  : siapakah yang selamat itu ya Rosul الله ?  jawab nabi : golongan ahlusunnah wal jama’ah. Seorang sahabat lain bertanya : siapa golongan ahlusunnah wal jama’ah itu? Nabi Menjawab : yang sekarang bersamaku dan sahabat-sahabatku.
Senada  dengan  dua  (2)  hadist  di atas,  hadist  di bawah  ini,  yang  diriwayatkan  oleh  imam  at-Tirmidzi,  juga  dijadikan  pegangan,  seperti  yang  bisa  ditelusuri  dalam  buku  karangan  Sirajudin  Abbas  mengenai  i’tikad  Ahlusunnah wal jama’ah, Halaman 21 :
وقال ايضا : " ان بنى اِسرائيل تفرقت على ئسنتين وسبعين ملَّة وتفترق امَّتى على ثلاث وسبعين ملَّة كلُّهم فى النَّار اِلاَّ ملة واحدة " ومن هي يا رسول الله ؟ قال : " ماانا عليه واصحابى " رواه الترمذى
Rosul الله shalalahu alaihi wasallam  bersabda : Bani israil telah pecah menjadi 72 golongan, Umatku juga akan pecah menjadi 73 golongan ; semuanya masuk neraka, kecuali satu (1).  Sahabat-sahabat  lalu bertanya : siapa itu ya Rosul الله shalalahu alaihi wasallam ?  Nabi menjawab :  yang sekarang bersamaku dan sahabat-sahabatku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar